Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Iran mengumumkan eksekusi mati terhadap seorang agen intelijen yang terafiliasi dengan Mossad, badan intelijen Israel. Agen tersebut didakwa sebagai dalang utama di balik serangkaian pembunuhan ilmuwan nuklir Iran yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Peristiwa ini menimbulkan berbagai spekulasi dan kekhawatiran akan meningkatnya konflik di kawasan tersebut. (6/8/2025) Rabu.
Otoritas Iran pada hari Rabu mengeksekusi seorang pria yang dihukum karena menjadi mata-mata Israel dengan membocorkan informasi tentang seorang ilmuwan nuklir yang tewas dalam perang 12 hari dengan Israel pada bulan Juni. Hal ini diungkapkan oleh Pengadilan Iran, Rabu (6/8/2025).
Dalam keterangannya, pria yang digantung bernama Roozbeh Vadi. Ia diduga telah membocorkan informasi tentang seorang ilmuwan nuklir Iran yang dieksekusi Israel beberapa waktu lalu.
“Roozbeh Vadi… dieksekusi setelah proses peradilan dan konfirmasi hukumannya oleh Mahkamah Agung. Eksekusi dilakukan dengan cara digantung,” kata pengumuman itu, dikutip AFP.
“Vadi telah mentransfer informasi rahasia setelah ia direkrut secara daring oleh badan intelijen Israel, Mossad.”
Sejak awal dekade ini, Iran menghadapi serangkaian insiden pembunuhan terhadap ilmuwan nuklirnya. Banyak dari mereka yang tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh agen asing, khususnya dari Israel dan sekutunya. Pemerintah Iran menuding Mossad sebagai pelaku utama, dan menuduh mereka berusaha menghambat program nuklir Iran.