SHIFTORBIT — Jakarta – Para jemaah haji asal Kabupaten Jember, Jawa Timur dan keluarganya mengungkapkan kebahagiaan bisa kembali berkumpul setelah lolos dari teror bom. Pesawat yang mereka tumpangi sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara setelah mendapat ancaman bom pada Sabtu 21 Juni 2025 kemarin.
Kini ratusan jemaah haji dari Kelompok Terbang (Kloter) 33 Embarkasi Surabaya atau SUB-33 itu telah berkumpul kembali dengan keluarganya masing-masing. Pesawat yang sama telah mendarat dengan selamat di Bandara Juanda Surabaya pada Minggu (22/6/2025) pagi setelah dinyatakan aman dari benda mencurigakan dan bahan peledak.
“Yang sakit atau trauma tidak ada karena dari jamaah juga menyatakan Saudia Airlines itu memberi pelayanan luar biasa ketika melakukan dievakuasi di Medan,” kata Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Sugiyo saat menyambut kedatangan jemaah haji Kloter SUB-33 di Asrama Haji Surabaya, Minggu, seperti dikutip dari Antara.
Kedatangan 376 jemaah haji itu terlambat sehari dari yang dijadwalkan, setelah pesawat Saudia Airlines SV 5688 yang membawanya dari Tanah Suci terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara akibat adanya ancaman bom.
Jamaah asal Kabupaten Jember tersebut pun harus dievakuasi dan bermalam di sebuah hotel kawasan Kota Medan.
Bonus Tambahan Liburan di Medan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5260341/original/097397200_1750571904-1002119755.jpg)
Sugiyo mengungkapkan, Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution turut menyambut jemaah di lokasi evakuasi. “Jadi jamaah senang dan itu menambah poin cerita bagi mereka untuk dibagikan kepada keluarga dan kerabat sesampainya di rumah,” ujarnya.
Pelayanan baik ini juga diakui salah seorang jemaah haji Kloter SUB-33 bernama David Fahri. Dia bersama sang istri yang sama-sama berada dalam rombongan pesawat tersebut bahkan merasa seperti tidak menerima ancaman bom.
“Ya kayak enggak ada apa-apa. Kita di sana dijamu, disambut, dengan fasilitas akomodasi hotel, makanan dan lain-lainnya. Baik pelayanannya,” kata David.
Dia pun menganggap pengalaman evakuasi dari teror bom yang dialaminya sebagai ‘bonus tambahan’ usai menjalankan ibadah haji.
“Bonus tambahan satu hari liburan di Medan meskipun sebenarnya semalam cuma tidur saja gitu,” ucapnya berseloroh sembari melontarkan tawa.
Akhirnya Keluarga Lega
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5260344/original/023612500_1750571905-1002119756.jpg)
Sejumlah keluarga dan kerabat yang datang menjemput beberapa jamaah Kloter SUB 33 di Asrama Haji Debarkasi Surabaya pun mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa kembali berkumpul setelah sebulan lebih tidak bertemu. Apalagi setelah penantiannya sempat diwarnai kecemasan akibat ancaman bom.
“Kita menunggu kedatangan ibu dari kemarin, setelah beberapa hari tidak ada kabar. Kemudian kemarin ada kabar ancaman bom. Alhamdulillah, sekarang kita sudah kembali berkumpul. Rasanya lega sekali,” kata Ida yang menjemput ibunya bersama keluarga dan kerabat dari Jember.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo mengimbau kepada para jemaah haji yang sedang dalam proses pemulangan bersama kloter-kloter berikutnya, beserta segenap keluarganya yang menunggu di rumah, untuk tidak perlu panik.
“Meski telah terjadi dua kali ancaman bom terhadap jamaah haji Indonesia di pesawat, nyatanya setelah dilakukan penyisiran tidak terbukti. Percayalah pemerintah sedang menyelidiki pelaku teror dengan menggandeng biro penyelidikan federal FBI,” katanya memungkasi.
Pesawat Dinyatakan Aman, Penerbangan Dilanjutkan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5260550/original/058689300_1750588699-IMG-20250622-WA0023.jpg)
TNI bergerak cepat bersama dengan instansi terkait merespons adanya ancaman bom pada pesawat Saudia Airlines SV-5688 yang mengangkut ratusan jemaah haji Indonesia dari Kabupaten Jember.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, informasi ancaman bom itu pertama kali diterima dari Airnav Kualanamu pada Sabtu sekitar pukul 08.55 WIB. “Pesawat berhasil mendarat dengan aman pukul 09.27 WIB dan diposisikan di taxiway A5,” ujar Kristomei dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).
Setelah pendaratan, para penumpang langsung dievakuasi ke tempat yang aman. Sementara pesawat dievakuasi ke tempat steril untuk selanjutnya dilakukan penyisiran oleh personel gabungan dari TNI, Polri, dan otoritas keamanan bandara.
Usai penyisiran oleh tim Jihandak Kodam I/Bukit Barisan bersama Brimob Polda Sumut dan sejumlah personel lainnya, pesawat dinyatakan aman pada Sabtu sore. Tidak ditemukan benda mencurigakan dan bahan peledak di dalam pesawat tersebut.
“Setelah seluruh prosedur pengamanan dilaksanakan secara menyeluruh dan tidak ditemukan ancaman nyata, pada Minggu, 22 Juni 2025 pukul 04.19 WIB, pesawat Saudia SV5688 telah melanjutkan penerbangan menuju Bandara Juanda Surabaya dalam kondisi aman,” ujar Kapuspen TNI.